Uji Klinik Khasiat Sediaan Rebusan Ramuan Jamu Hipertensi Dibanding Seduhan Jamu Hipertensi

  • Agus Triyono Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu
  • Peristiwan Ridha Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawamangu
  • Danang Ardianto Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawamangu
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.35814/jifi.v16i1.425

Abstrak

Untuk mencari bukti ilmiah khasiat jamu, telah dilakukan penelitian uji klinik khasiat jamu hipertensi dibanding obat hydrochlorotiazide. Uji klinik dilakukan dengan rancangan penelitian open label randomized clinical trial dan paralel design. Penelitian melibatkan 80 subjek penelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subjek penelitian dirandomisasi sehingga terbagi dalam dua kelompok,   yaitu kelompok jamu dan kelompok obat hydrochlorotiazide. Perlakuan subjek  selama delapan minggu. Subjek periksa seminggu sekali untuk dilakukan anamnesis keluhan, perkembangan gejala klinis, kemungkinan timbul efek samping dan dilakukan pemeriksaan fisik diagnostik. Dilakukan pemeriksaan skor kualitas hidup dengan kuesioner Short Form  36 (SF-36) empat minggu sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jamu  hipertensi selama 56 hari berkhasiat menurunkan tekanan darah (sistolik dan diastolik) setara dengan obat hydrochlorotiazide  (HCT). Menurunkan tekanan darah menjadi normal (normotensi) sebesar 62,7 % subjek penelitian. Menghilangkan gejala klinis hipertensi (pusing/sakit kepala, tengkuk kaku/cengeng dan pegel linu) pada waktu yang hampir bersamaan dengan menghilangnya gejala klinis akibat pemberian obat hydrochlorotiazide. Menaikkan skor kualitas hidup (SF-36) setara dengan kenaikan skor kualitas hidup (SF-36) akibat perlakuan obat hydrochlorotiazide.

Referensi

1. Ross C. Brownson, Patrick L. Remington, James R. Davis. High Blood Pressure in Chronic Disease Epidemiology and Control. Second Edition. American Public Health Assosiation; 2009. p 262-264

2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta; 2013.

3. Guyton, A.C., dan Hall, J.E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta. EGC; 2007

4. Perhimpunan Hipertensi Indonesia (PERHI). Pedoman Penanganan Pasien Hipertensi. Jakarta; 2007

5. Yogiantoro M. Hipertensi Esensial dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V. Jakarta: Internal Publishing; 2009

6. Palmer A., dan Williams B. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga; 2007

7. Dalimartha, S. Tanaman Obat di Lingkungan Sekitar. Jakarta: Puspa Swara; 2005

8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor: 003/MENKES/PER /I/ 2010 tentang Saintifikasi Jamu dalam Penelitian Berbasis Pelayanan
Kesehatan. Jakarta. 2010.

9. Badan Litbang Kesehatan. Laporan penelitian Observasi klinik 4 ramuan jamu. Jakarta. 2011

10. Rustiani E, Andrajati R, Arsyanti L. analisis penggunaan obat antihipertensi di poliklinik rawat jalan rumah sakit pmi bogor: perbandingan cost effectiveness dan kualitas hidup pasien. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol. 12, No. 2; 2014, hlm. 209-215.
Diterbitkan
2018-04-27
##submission.howToCite##
TRIYONO, Agus; RIDHA, Peristiwan; ARDIANTO, Danang. Uji Klinik Khasiat Sediaan Rebusan Ramuan Jamu Hipertensi Dibanding Seduhan Jamu Hipertensi. JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA, [S.l.], v. 16, n. 1, p. 78-85, apr. 2018. ISSN 2614-6495. Tersedia pada: <http://jifi.farmasi.univpancasila.ac.id/index.php/jifi/article/view/425>. Tanggal Akses: 07 nov. 2025 doi: https://doi.org/10.35814/jifi.v16i1.425.
Bagian
Articles