Hubungan Demografi Tenaga Kefarmasian terhadap Patient safety di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Kota Semarang

  • Meki Pranata Universitas Islam Sultan Agung
  • Zulfa Maria Qibtiyah Universitas Islam Sultan Agung
  • Chilmia Nurul Fatiha Poltekkes of Health Ministry Semarang
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.35814/jifi.v20i1.1072

Abstrak

Keselamatan pasien adalah prinsip dasar dalam melaksanakan perawatan pasien yang menjadi bagian dari hak pasien. Pelayanan kefarmasian salah satu bagian dari pelaksana keselamatan pasien. Keselamatan pasien adalah variabel yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi kualitas pelayanan tenaga kefarmasian di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara demografi karakteristik tenaga kefarmasian dengan pelaksanaan patient safety di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Kota Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik menggunakan desain cross sectional. Subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 39 tenaga kefarmasian. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan november 2020 menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari 6 sasaran keselamatan pasien oleh Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) 2018 edisi 1.1. Analisis data menggunakan Spearman’s-Rho dan uji korelasi Eta. Hasil penelitian yang dilakukan dari 39 responden menunjukkan bahwa pelaksanaan keselamatan pasien telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini disebabkan adanya korelasi demografi terhadap keselamatan pasien meliputi lama kerja terhadap patient safety sebesar 0,672 dan korelasi lemah usia dengan status pendidikan terhadap implementasi patient safety di RSI Sultan Agung Semarang. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,238 dan 0,370 dengan nilai signifikansi p<0,05. Terdapat hubungan bermakna antara lama kerja dengan penerapan patient safety dan tidak terdapat hubungan bermakna antara Jenis kelamin, profesi, status pernikahan,  usia, pendidikan terakhir dan tempat bekerja dengan signifikansi p>0,05.

Referensi

1. Trinkley KE, Van Matre ET, Mueller SW, Page RL, Nair K. Perceived Benefit of Teaching Patient Safety to Pharmacy Students by Integrating Classroom Teaching with Introductory (IPPE) Visits. J Pharm Pract. 2017;30(1):115–20.

2. Fadillah B, Nisa SA. Membudayakan patient safety sebagai bentuk dari organisasi reform dalam mencegah human err. Ber Kedokt Masy. 2018;6.

3. WHO. Medication Without Harm. World Heal Organ [Internet]. 2017;16. Available from: http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/255263/1/WHO-HIS-SDS-2017.6-eng.pdf?ua=1&ua=1

4. Kementrian Kesehatan RI. Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit. 2018;1–27.

5. Perwitasari DA, Abror J, Wahyuningsih I. Medication errors in outpatients of a government hospital in Yogyakarta Indonesia. Int J Pharm Sci Rev Res. 2010;1(1):8–10.

6. Komite Akreditas Rumah Sakit (KARS). Standar akreditas Rumah Sakit Jilid I. 2017;421.

7. Virawan 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Staf Perawat Dan Staf Farmasi Menggunakan Enam Benar Dalam Menurunkan Kasus Kejadian Yang Tidak Diharapkan Dan Kejadian Nyaris cedera Di Rumah Sakit Umum Surya Husadha. Tesis. 2012;1:83.

8. Satibi S, Daulay EH, Oviani GA, Erlianti K, Fudholi A, Puspandari DA. Performance Analysis of Pharmacist and Influencing Factors in the Era of National Healt Insurance at Puskesmas. J Manaj DAN PELAYANAN Farm (Journal Manag Pharm Pract. 2018;8(1):32.

9. Gunawan G, Harijanto H, Harijanto T. Analisis Rendahnya Laporan Insiden Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. J Kedokt Brawijaya. 2015;28(2):206–13.

10. AHRQ. 2012 Preliminary Comparative Results: Pharmacy Survey on Patient Safety Culture. (Prepared by Westat, Rockville, MD, under Contract No. HHSA 290200710037.). 2012;(12). Available from: http://www.ahrq.gov/professionals/quality-patient-safety/patientsafetyculture/pharmacy/2012/pharmsops_pilotresults.pdf

11. Trisnawati D, Kusumapradja R. The Differences in Patient Safety Culture (Before and After Training ) over Patient Safety on Pharmacy and Radiological Installations at Type B Hospital , Jakarta. 2020;04(06):319–23.

12. Tamuz M, Thomas EJ, Franchois KE. Defining and classifying medical error: Lessons for patient safety reporting systems. Qual Saf Heal Care. 2004;13(1):13–20.

13. Kaufman G, McCaughan D. The effect of organisational culture on patient safety. Nurs Stand. 2013;27(43):50–6.

14. Yismaw MB, Tesfaye ZT, Hailu HG, Tegegn HG, Gebreyohannes EA. Evaluation of patient safety culture among community pharmacists in Ethiopia: A cross-sectional study. PLoS One [Internet]. 2020;15(8 August):1–12. Available from: http://dx.doi.org/10.1371/journal.pone.0237338

15. Iqbal MS, Ahmed NJ, Iqbal MZ. Medication Errors Identification Rates by Healthcare Students. J Pharm Res Int. 2020;32(3):61–8.

16. Naser AY, Alsairafi ZK, Awaisu A, Alwafi H, Awwad O, Dahmash EZ, et al. Attitudes of pharmacy students towards patient safety: A cross-sectional study from six developing countries. BMJ Open. 2020;10(12).

17. Khoshakhlagh AH, Khatooni E, Akbarzadeh I, Yazdanirad S, Sheidaei A. Analysis of affecting factors on patient safety culture in public and private hospitals in Iran. BMC Health Serv Res. 2019;19(1):1–14.

18. Alahmadi HA. Assessment of patient safety culture in Saudi Arabian hospitals. Qual Saf Heal Care. 2010;19(5).

19. Jamili S, Ebrahimipour H, Hooshmand E, Esmaily HO, Najar AV. Assessment of Patient Safety Culture in a Selected Number of Pharmacies Affiliated to Mashhad University of Medical Sciences Using the Pharmacy Survey on Patient Safety Culture ( SOPS ) Article history : 2014;1:2–7.

20. Pambudi YSAYD. Faktor-faktor yang mempengaruhi perawat dalam penerapan 6 SKP (Sasaran Keselamatan Pasien) pada akreditasi JCI (Joint Commision International) di ruang rawat inap rumah sakit panti Waluya Malang. Nurs News (Meriden). 2018;3(1):729–47.

21. Nordén-Hägg A, Kälvemark-Sporrong S, Lindblad ÅK. Exploring the relationship between safety culture and reported dispensing errors in a large sample of Swedish community pharmacies. BMC Pharmacol Toxicol [Internet]. 2012;13(1):1. Available from: ???

22. Harahap MW. Hubungan antara Patient Safety Climate dengan Pelaksanaan Patient Safety di Rumah Sakit Ibnu Sina Tahun 2017. UMI Med J. 2019;3(1):24–35.

23. Jia PL, Zhang LH, Zhang MM, Zhang LL, Zhang C, Qin SF, et al. Safety culture in a pharmacy setting using a pharmacy survey on patient safety culture: A cross-sectional study in China. BMJ Open. 2014;4(6).

24. Alslubi H, El-Dahiyat F. Patient safety practices among community pharmacists in Abu Dhabi, United Arab Emirates. J Pharm Heal Serv Res. 2019;10(2):203–10.

25. Swastikarini S. Hubungan Umur, Tingkat Pendidikan dan Lama Kerja Perawat Pelaksana dengan Pelaksanaan Ketepatan Identifikasi Pasien di Ruang Rawat Inap. J Ilm Permas J Ilm STIKES Kendal. 2018;8(2):75–81.

26. Al-Surimi K, Alwabel AM, Bawazir A, Shaheen NA. Road towards promoting patient safety practices among hospital pharmacists Hospital-based baseline patient safety culture assessment cross-sectional survey. Med (United States). 2021;100(2).

27. Samsuri SE, Pei Lin L, Fahrni ML. Safety culture perceptions of pharmacists in Malaysian hospitals and health clinics: a multicentre assessment using the Safety Attitudes Questionnaire. BMJ Open. 2015;5(11):e008889.
Diterbitkan
2022-04-30
##submission.howToCite##
PRANATA, Meki; QIBTIYAH, Zulfa Maria; FATIHA, Chilmia Nurul. Hubungan Demografi Tenaga Kefarmasian terhadap Patient safety di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Kota Semarang. JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA, [S.l.], v. 20, n. 1, p. 136-141, apr. 2022. ISSN 2614-6495. Tersedia pada: <http://jifi.farmasi.univpancasila.ac.id/index.php/jifi/article/view/1072>. Tanggal Akses: 02 nov. 2025 doi: https://doi.org/10.35814/jifi.v20i1.1072.
Bagian
Articles