Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Turunan 2-Benzamido- N-Benzoilbenzamida

  • Ani Riani Hasana Fakultas Farmasi, STIKes Panti Waluya Malang
  • Siswandono Siswandono Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga
  • Marcellino Rudyanto Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.35814/jifi.v20i2.1135

Abstrak

Turunan antranilamida memiliki aktivitas analgesik, antipiretik, antiinflamasi, antimikroba, antiangiogenik, dan antikoagulan. Penelitian ini bertujuan membuat senyawa antranilamida baru dengan memodifikasi 2-Benzamido-N-Benzylbenzamide dengan studi pendahuluan in silico atas kemampuan analgesiknya. Telah dilakukan perancangan, sintesis, karakterisasi dan studi tentang sifat analgesik turunan 2-benzamido-N-benzoilbenzamida dengan memodifikasi Anthranilamida dengan 1/2/3-kloro benzoil klorida melalui reaksi melalui asilasi. Diperoleh senyawa 2-(2-klorobenzamido)-N-(2-klorobenzoil)benzamida; 2-(3-klorobenzamido)-N-(3-klorobenzoil)benzamida; dan 2-(4-klorobenzamido)-N-(4-klorobenzoil)benzamide. Ketiga senyawa ini diperoleh dengan mereaksikan antranilamida dan senyawa-senyawa benzoil klorida kemudian diperoleh senyawa hasil sintesis dengan rendemen sebanyak 71-73 %. Hasil sintesis diuji kemurnian dengan melakukan pengamatan terhadap Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan titik lebur. Karakterisasi struktur senyawa menggunakan Spektrofotometri Ultra Violet-Visible (UV-Vis), Spektrofotometri inframerah (FT-IR), Spektrofotometri resonansi magnetik nuklir (NMR) dan Spektrofotometri Massa (MS). Uji in silico dilakukan untuk memprediksi sifat analgesik melalui besarnya interaksi senyawa turunan terhadap reseptor COX-2
(pdb: 1PXX). Pada tahap ini interaksi senyawa uji terhadap reseptor 1PXX dibandingkan besarnya nilai rerank score senyawa turunan, antranilamida dengan asam mefenamat. Hasil interaksi senyawa uji terhadap reseptor menunjukkan nilai rerank score senyawa hasil sintesis (-91 hingga -112) lebih kecil dibandingkan dengan antranilamida (-54) dan asam mefenamat (-84) dan hal ini menunjukkan prediksi aktivitas analgesik turunan senyawa ini lebih baik dibanding antranilamida dan asam mefenamat.

Referensi

1. Khairani S, Rahayu L, Sandhiutami NM, Dewi RS, Rahmawati I. Uji efek anti-inflamasi dan analgesik dari rebusan daun bambu kuning (Bambusa vulgaris Schard). Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 2021;19(2):266-71.

2. P rasher P, Sharma M. Medicinal chemistry of anthranilic acid derivatives: A mini review. Drug Development Research. 2021;82(7):945-58.

3. Siswandono E. Kimia Medisinal 1 Edisi 2. Airlangga University Press;2020 Jan 14:100–120 .

4. Okunrobo LO, Usifoh CO, Scriba GK. Synthesis and pharmacological evaluation of 2-hydroxymethylbenzamides as anti-inflammatory and analgesic agents. Acta Poloniae Pharmaceutica. 2006;63(1):25-31.

5. Aldilla VR, Chen R, Martin AD, Marjo CE, Rich AM, Black DS, Thordarson P, Kumar N. Anthranilamide-based short peptides self-assembled hydrogels as antibacterial agents. Scientific reports. 2020 Jan 21;10(1):1-2.

6. DeRuiter J. Non-Steroidal Antiinflammatory Drugs (NSAIDS). Principles of Drug Action 2. Fall. 2002;1–25. 7. Puspaningtyas AR. Drug Development of Mefenamic Acid Derivatives as Analgesic by Molecular Approach. International Journal of Pharmaceutical and Clinical Research. 2017;9(2):123-30.

8. Hasana AR , Rudyanto M.Synthesisand characterization of 2-Benzamido- N -Benzoylbenzami de. Synthesis.2018;3(01):1–5 .

9. Shalas AF, Siswandono RM. Synthesis and structure-activity relationship of 1-allyl-3-(2-chlorobenzoyl) thiourea as analgesic. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. 2016;8(6):297-8.

10. Suchetan PA, Gowda BT, Foro S, Fuess H. 2-C hloro-N-( 2-c hlorobenzoyl) benzenesulfonamide. Acta Crystallographica Section E: Structure Reports Online. 2010 May 1;66(5):o1040.

11. Pavia DL, Lampman GM, Kriz GS, Vyvyan JA. Introduction to spectroscopy. Cengage learning; 2014.

12. Thangavel N, Al Bratty M, Alhazmi HA, Najmi A, Sivadasan D. Structural attributes of organic compounds for UV-Spectrophotometric determination of dissociation constant-A systematic review. Oriental Journal of Chemistry. 2022(1):85-93.

13. Hallberg H. Approaches to modeling of recrystallization. Metals. 2011;1(1):16-48.

14. Satiadarma K, Mulya M, Tjohjono DH dan Kartasasmita RE. Asas Pengembangan Prosedur Analisis. 1 ed. Surabaya: Airlangga University Press; 2004. 183–210 15. Mulja M. Analisis instrumental. Surabaya: Airlangga University Press; 1995. 26–71, 114–36, 192–4

16. McMurry JE. Fundamentals of organic chemistry. Cengage Learning; 2010.
Diterbitkan
2022-10-31
##submission.howToCite##
HASANA, Ani Riani; SISWANDONO, Siswandono; RUDYANTO, Marcellino. Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Turunan 2-Benzamido- N-Benzoilbenzamida. JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA, [S.l.], v. 20, n. 2, p. 281-290, oct. 2022. ISSN 2614-6495. Tersedia pada: <http://jifi.farmasi.univpancasila.ac.id/index.php/jifi/article/view/1135>. Tanggal Akses: 19 apr. 2025 doi: https://doi.org/10.35814/jifi.v20i2.1135.
Bagian
Articles