Iradiasi Sediaan Obat Herbal Temu Putih Curcuma zedoaria (Berg) Rosc.: Cemaran Mikroba, Sitotoksisitas dan Profil Kromatogram

  • ERMIN KATRIN W. LABORATORIUM BAHAN KESEHATAN PATIR-BATAN
  • EPSI NARULITA UNIVERSITAS PANCASILA
  • ZUHELMI AZIZ UNIVERSITAS PANCASILA
  • HENDIG WINARNO UNIVERSITAS PANCASILA

Abstrak

Teknik iradiasi gamma dimanfaatkan untuk pengawetan bahan obat herbal, salah satunya rimpang temu putih Curcuma zedoaria (Berg) Rosc. sebagai obat kanker rahim. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh iradiasi gamma terhadap cemaran mikroba, aktivitas sitotoksik terhadap sel leukemia L1210 dan profil kromatogram dari fraksi aktif sediaan obat herbal temu putih. Iradiasi gamma dilakukan dengan sumber 60Co pada dosis 5; 7,5; 10 dan 15 kGy. Setelah iradiasi > 7,5 kGy tidak ditemukan bakteri dan kapang kamir pada sediaan tersebut. Sediaan kontrol dan yang telah diiradiasi dimaserasi berurutan dengan n-heksan, etil asetat dan etanol. Ekstrak etil asetat paling sitotoksik terhadap sel leukemia L1210 dengan nilai IC50 10,60 μg/mL dibandingkan dengan ekstrak n-heksan dan etil asetat. Ekstrak etil asetat difraksinasi dengan kromatogafi kolom, diperoleh 6 fraksi. Fraksi 2 merupakan fraksi paling sitotoksik dengan nilai IC50 2,44 μg/mL. Hasil analisis kromatogafi lapis tipis ekstrak etil asetat dan fraksi 2 dari ekstrak etil asetat menunjukkan adanya kurkumin. Profil kromatogram baik sediaan kontrol dan yang diiradiasi sampai dosis 15 kGy menunjukkan adanya kurkumin dan pola yang sama. Persentase kurkumin dalam fraksi 2 antara 35 sampai 51%, kadar kurkumin dalam sampel yang diiradiasi sampai dengan dosis 15 kGy tidak mengalami perubahan yang bermakna. Dosis maksimum untuk iradiasi sediaan obat herbal temu putih adalah 15 kGy.

Referensi

1. Okky YP. Perbandingan morfologi tanaman, identifikasi mikroskopik dan kromatogafi lapis tipis rimpang kunir putih [skripsi]. Jakarta: Fakultas Farmasi Universitas Pancasila; 2003. hal. 5-7, 9-10.
2. Saetung A, Itharat A, Dechsukum C, Keawpradub K, Wattanapiromsakul C, Ratanasuwan P. Cytotoxic activity of Thai medicinal plants for cancer treatment. Songklanakarin J Sci Technol. 2005.27(Suppl. 2):469-78.
3. Laksmi S, Padmaja G, Remani P. Antitumour effects of isocurcumenol isolated from Curcuma zedoaria rhizomes on human and murine cancer cells. Int J Med Chem. 2011.10:1155.
4. Siti TZ. Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pencemaran mikroba pada jamu gendong di kota Semarang [tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2005. hal. 91.
5. Hardik S. Evaluation of herbal formulation (capsule) containing ashwagandha as a single herb with their nutritional value determination. Department of Pharmaceutical Sciences, Saurashtra University, Rajkot-360005, Gujarat, India, November-December, 2010(I): Issue-3.
6. Departemen Kesehatan RI. Peraturan perundang-undangan di bidang obat tradisional. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan; 1999. hal. 69-87.
7. Rita N. Kontaminasi cendawan dan mikotoksin pada tumbuhan obat. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Juni 2008.7(1):35–46.
8. Katrin EW, Albert JR, Tamat SR, Susanto, Winarno H. Sitotoksisitas terhadap sel leukemia L1210 dan profil kromatogram dari serbuk temu putih Curcuma zedoaria (Berg.) Rosc. yang diradiasi. 2012. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 2012.10(1):57-64.
9. Irawati Z. Pengembangan teknologi nuklir untuk meningkatkan keamanan dan daya simpan bahan pangan. Jurnal Aplikasi Isotop dan Radiasi. 2007.3(2):48.
10. Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.701/MENKES/PER/VIII/2009 tentang Pangan Iradiasi. Jakarta: Depkes RI; 2009. hal. 4.
11. Dewan Standarisasi Nasional-DSN. Cara uji cemaran mikroba. Jakarta: SNI 01-2897-1992.
12. Abdullah F. Cytotoxic and wild type P-53 promoting activities of selected Zingiberaceae species in colon cancer cell lines (tesis). Kuala Lumpur: Faculty of Science University of Malaya; 2009. p. 25-26.
13. Leswara ND. Radiofarmasi. Depok: Penerbit UI; 2005. hal. 117, 119-20.
Diterbitkan
2013-04-30
##submission.howToCite##
W., ERMIN KATRIN et al. Iradiasi Sediaan Obat Herbal Temu Putih Curcuma zedoaria (Berg) Rosc.: Cemaran Mikroba, Sitotoksisitas dan Profil Kromatogram. JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA, [S.l.], v. 11, n. 1, p. 36-44, apr. 2013. ISSN 2614-6495. Tersedia pada: <http://jifi.farmasi.univpancasila.ac.id/index.php/jifi/article/view/230>. Tanggal Akses: 03 sep. 2025
Bagian
Articles