Evaluasi Ketaatan Penggunaan Antihipertensi di Apotek X _ Yogyakarta Periode Tahun 2009 Berdasarkan Parameter Medication Possession Ratio

  • RITA SUHADI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Abstrak

World Health Organization melaporkan hipertensi sebagai global health risk nomor satu pada tahun 2009. Ketaatan penggunaan obat antihipertensi akan menurunkan berbagai risiko penyakit kardiovaskuler. Telah dilakukan penelitian cross-sectional untuk mengamati profil penggunaan antihipertensi dan mengevaluasi ketaatan pasien berdasarkan jenis kelamin, program bantuan pembiayaan, dan tunggal atau kombinasi, serta profil ketaatan pasien berupa Medication Possession Ratio (MPR) di Apotek X Yogyakarta tahun 2009. Objek yang diteliti adalah peresepan antihipertensi dari pasien langgangan dengan peresepan antihipertensi minimal 3 kali kunjungan. Parameter MPR dihitung sebagai rasio jumlah hari pasien mendapat obat sampai resep terakhir dengan jumlah total hari pasien harusnya mendapat obat sampai resep terakhir yang ditebus. Dari hasil penelitian diperoleh golongan dan jenis obat antihipertensi yang paling sering diresepkan berdasarkan jumlah unit dan paling banyak rerata (mean) unit obat per resep, yaitu ACEI (captopril 25 mg), dan berdasarkan frekuensi peresepan adalah CCB (amlodipin 5mg). Penggunaan obat generik dalam unit, 5.6 kali dibandingkan obat bermerk, dalam frekuensi peresepan 3.2 kali lipat, dan dalam rerata unit per resep 1.7 kali lipat. Tidak ada perbedaan bermakna antara ketaatan pasien berdasarkan jenis kelamin, program bantuan pembiayaan, maupun antihipertensi tunggal atau kombinasi berdasarkan parameter MPR (p > 0.05); mean MPR adalah 0.78 ± 0.15 (0.41-1.00); dan sebanyak 50.000 memiliki MPR > 0.8.

Referensi

1. Setiati S and Sutrisna B. Prevalence of hypertension Without anti-hypertensive medications and its association with social demographic characteristics among 40 years and above adult population in Indonesia. Acta Med Indones-Indones J Intern Med. 2005. 37(1): 20-25.

2. Padwal R, Straus SE, McAlister FA. Evidence based management of hypertension, Clinical Review. 2001. 977-80.

3. WHO. Global health risks, mortality and burden of disease attributable to selected major risks. Geneva: WHO; 2009. 1-12,17.

4. Saseen JJ, MacLaughlin EJ. Hypertension in pharmacotherapy, a pathophysiologic approach.7th Ed, New York: Mc Graw Hill Co; 2008. 139-71.

5. Robertson TA, Cooke CE, Wang J S, Shaya FT, Lee HY. Effect of medication burden on persistent use of lipidlowering drugs among patients with hypertension. Am J Manag Care. 2008. 14(11):710-16.

6. McWilliams JM, Meara E, Zaslavsky AM, Ayanlan JZ. Differences in control of cardiovascular disease and diabetes by race, ethnicity, and education: US trends from 1999 to 2006 and effects of medicare coverage. Ann Intern Med. 2009. 150:505-15.

7 . Yoon J., Ettner SL.,C0st-sharing and adherence to antihypertensives for low and high adherers, Am J Manag Care. 2009. 15(11):833-40.

8. Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, 1220 JL, et al. The seventh report of the Joint National Committee on prevention, detection,
evaluation, and treatment of high blood pressure. the JNC7 Report in JAMA. 2003. 289(19):2560-72.
Diterbitkan
2011-04-30
##submission.howToCite##
SUHADI, RITA. Evaluasi Ketaatan Penggunaan Antihipertensi di Apotek X _ Yogyakarta Periode Tahun 2009 Berdasarkan Parameter Medication Possession Ratio. JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA, [S.l.], v. 9, n. 1, p. 53-59, apr. 2011. ISSN 2614-6495. Tersedia pada: <http://jifi.farmasi.univpancasila.ac.id/index.php/jifi/article/view/327>. Tanggal Akses: 16 sep. 2025
Bagian
Articles