Selektivitas Pemisahan Isoniazid dan Asetilisoniazid dalam Plasma Manusia In-vitro secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

  • Novi Yantih UNIVERSITAS PANCASILA
  • Yahdiana Harahap Fakultas Farmasi Universitas Indonesia
  • Wahono Sumaryono Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
  • Rianto Setiabudy Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
  • Lestari Rahayu Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.35814/jifi.v17i2.717

Abstrak

Dalam rangka studi farmakokinetik isoniazid (INH) sebagai obat anti tuberkulosis, metode bioanalisis diperlukan. Masalah utama yang timbul dalam bioanalisis INH ini adalah struktur INH mirip dengan asetilisoniazid (AcINH) sebagai metabolitnya. Oleh karena itu, metode pemisahan yang selektif diperlukan untuk memisahkan INH dari metabolit dan matriksnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji selektivitas metode pemisahan INH dan AcINH dalam plasma manusia in-vitro menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Sistem KCKT yang digunakan adalah fase balik dengan detektor UV dan heksan sulfonat sebagai pereaksi pasangan ion. Kondisi optimum yang diperoleh menggunakan fase diam C18, fase gerak heksansulfonat pH 2,47–metanol (65:35) dengan laju alir 1ml/menit, dan deteksi pada 265nm. Selektivitas pemisahan metode ditunjukkan dengan nilai resolusi ≥ 1,5. Nilai faktor ikutan untuk INH dan asetilisonizid berturut-turut adalah 1,297, dan 1,912. Nilai k yang kurang dari 10 dan nilai N yang lebih besar dari 5000 menunjukkan efisiensi pemisahan yang baik. Hasil percobaan menunjukkan bahwa presisi dan akurasi metode memenuhi syarat untuk uji selektifitas  sesuai FDA pada konsentrasi INH dan AcINH berturut-turut  0.1244 dan 0.1188µg/mL Metode KCKT yang dikembangkan selektif untuk pemisahan INH dan AcINH dalam plasma manusia in-vitro.

Referensi

1. WHO (World Health Organization). 2010. Treatment of Tuberculosis: Guidelines. 4th. Geneva: World Health Organization; Stop TB Initiative (World Health Organization).

2. Klein DJ, S Boukouvala, EM McDonagh, SR Shuldiner, N Laurieri, CF Thorn, RB Altman, TE Klein. PharmGKB summary: isoniazid pathway, pharmacokinetics. Pharmacogenet Genomics; 2016. 26(9): 436–444.

3. Teixeira RLF, RG Morato, PH Cabello, LMK Muniz, ASR Moreira, AL Kritski, FCQ Mello, PN Suffys, AB Miranda,
dan AR Santos. Genetic polymorphisms of NAT2, CYP2E1 and GST enzymes and the occurrence of antituberculosis drug-induced hepatitis in brazilian TB patients, Mem Inst Oswaldo Cruz. 2011. 106 (6). Rio de Janeiro. Sept. ISSN 0074-0276. http://dx.doi.org/10.1590/S0074-02762011000600011.

4. Stella. Optimasi dan validasi metode analisis isoniazid dan pirazinamid dalam tablet 4 fixed dosecombination(4FDC) dan plasma in vitro secara kromatografi cair kinerja tinggi [Skripsi] FMIPA UI. 2011.

5. Madhavi R, Mohana KA, Shobha RG, Mounika D. Isoniazid: A Review of Analytical Methods. Asian J. Pharm. Ana. 2015. 5(1):41-5.

6. Bhandari R, IP Kaur. A sensitive HPLC method for determination of isoniazid in rat plasma , brain, liver, and kidney, J Chromat Separation Techniq, 2012. 3(3):1-5. ISSN2157-7064 JCGST.

7. Kumar AKH, V Sudha, G Ramachandran. Simple and rapid method for simultaneous determination of isoniazid and acetylisoniazid in urine by hplc. Asian J Biomed and Pharm Sci. 2014. 4(34):46-50.

8. Kemenkes. Farmakope Indonesia V. Direktorat Jendral Bina Farmasi dan Alat Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI. 2014. ISBN 987-602-235-463-5:567-9.

9. EMEA (European Medicines Agency). 2012. Guideline on bioanalytical method validation. EMEA/CHMP/EWP/192217/2009.

10. FDA (Food Drug Administration). Guidance for industry bioanalytical method of validation; available from: www.fda.gov/cder/guidance/index.htm. 2018.

11. Atta NF, A Galal, RA Ahmed. Voltammetric behavior and determination of isoniazid using PEDOT electrod in presence of surface active agents. Int J Electrochem Sci. 2011. 6(10):5097-113.

12. Oommen V, Ganesh G, Vadivel K, Kanthakumar P. The Henderson-Hasselbalch equation : a three dimensional teaching model.Indian Journal of Physiology and Pharmacology. 2016. 60(1):70-75.

13. Brown SA, NA Ezejiofor, OE Orisakwe. Pharmacokinetics of isoniazid with or without ofloxacin. International Current Pharmaceutical Journal. 2012.1(12):403-9.

14. Skoog DA, DM West, FJ Holler. SR Crouch. Fundamental of analytical chemistry. Ninth Edition. Mary Finch Publisher. 2014. ISBN-13: 978-0-495-55828-6. ISBN-10: 0-495-55828-1

15. Snyder LR, JJ Kirkland, JW Dolan. Introduction to modern Liquid Chromatography. Third Edit. United States of America: Wiley Publication. 2010.
Diterbitkan
2019-10-29
##submission.howToCite##
YANTIH, Novi et al. Selektivitas Pemisahan Isoniazid dan Asetilisoniazid dalam Plasma Manusia In-vitro secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA, [S.l.], v. 17, n. 2, p. 238-245, oct. 2019. ISSN 2614-6495. Tersedia pada: <http://jifi.farmasi.univpancasila.ac.id/index.php/jifi/article/view/717>. Tanggal Akses: 02 apr. 2025 doi: https://doi.org/10.35814/jifi.v17i2.717.
Bagian
Articles