Standardisasi Ekstrak Daun Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir) Hasil Budi Daya di Wilayah Sardonoharjo, Sleman dan Potensinya sebagai Antioksidan
Abstract
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui nilai parameter spesifik dan nonspesifik standardisasi ekstrak kangkung darat hasil budidaya di wilayah Sardonoharjo, Sleman serta potensinya sebagai antioksidan. Sampel yang digunakan dipanen pada saat usia kangkung darat ±25-30 hari setelah penanaman. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Parameter spesifik terdiri dari uji organoleptik, pola kromatografi, kadar senyawa marker dan parameter nonspesifik terdiri dari uji bobot jenis,uji kadar air, uji kadar abu total, uji kadar abu tidak larut asam, uji cemaran logam, uji cemaran mikroba, uji cemaran kapang dan khamir, perkiraan angka koliform, dan uji sisa pelarut etanol. Hasil standardisasi ekstrak menunjukkan nilai pengukuran berturut-turut untuk parameter kadar air 16,45±0,05%, bobot jenis ekstrak 3,26±3,37x10-3 g/mL, kadar abu total 4,52± 0,77%. Tidak terdapat sisa pelarut etanol di dalam ekstrak, serta angka cemaran mikroba, angka kapang dan khamir, angka koliform, serta cemaran logam timbal (Pb) dan kadmium (Cd), di dalam ekstrak di bawah standar batas maksimal yang ditetapkan BPOM. Hasil pengukuran dengan KLT densitometri menunjukkan nilai kadar β-karoten di dalam ekstrak sebesar 5,7% (b/b). Hasil Uji aktivitas antioksidan dengan menggunakan 2,2-diphenyl-1- picrylhydrazyl (DPPH) menunjukkan nilai IC50 ekstrak daun kangkung sebesar 178,3 μg/ mL.
Licence
Copyright @2017. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial used, distribution and reproduction in any medium
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.