Uji Aktivitas Antidiare Infusa Kulit Buah Delima Putih (Punica granatum L.) pada Mencit Jantan Swiss Webster dengan Metode Oleum Ricini

  • Nur Rahayuningsih STIKes BTH Tasikmalaya
  • Siti Nuurul Hidayah Assyifa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
  • Ira Rahmiyani Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.35814/jifi.v19i1.943

Abstrak

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair,
bahkan dapat berupa air. Diare dapat diatasi secara tradisional dengan obat dari tanaman, salah satunya kulit buah delima putih. Kulit buah delima putih (Punica granatum L.) diduga memiliki aktivitas antidiare karena memiliki Flavonoid dan Tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan dosis optimal infusa kulit buah delima. Mencit dikelompokkan menjadi 5 kelompok, kontrol negatif (Na CMC 0,5%), kontrol positif (Loperamid HCl), dan kelompok uji infusa kulit buah delima dosis 8 mg/20 g BB mencit, 16 mg/20 g BB mencit dan 32 mg/20 g BB mencit. Mencit diinduksi diare dengan Oleum ricini, 30 menit kemudian mencit diberikan sediaan uji. Awal terjadinya diare, konsistensi feses, frekuensi diare, lama terjadinya diare dan bobot feses diukur setiap 30 menit selama 6 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 5 parameter uji antidiare, infusa kulit buah delima putih (Punica granatum L.) memiliki aktivitas antidiare pada parameter awal terjadinya diare dan bobot feses, dimana dosis 1, 2 dan 3 memiliki aktivitas meningkatkan awal terjadinya diare dan menurunkan bobot feses. Dosis 2 merupakan dosis optimal yang bisa meningkatkan awal terjadinya diare dengan nilai sig. 0.030 dan menurunkan bobot feses dengan nilai sig. 0.001.

Referensi

1. Departemen Kesehatan RI. Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare pada Balita. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; 2011.

2. Sabrina GA, Probosari N. Daya Antibakteri Fraksi n-butanol Kulit Buah Delima Putih (Granati fructus
cortex) terhadap Streptococcus mutans (Antibacterial Activity of White Pomegranate Pericarp Streptococcus
mutans . 2015;3(3).

3. Junaidah. Uji Aktivitas Antibakteri Infusum Kulit Buah Delima putih (Punica granatum Linn) terhadap bakteri
Escherichia coli. 2017;6(1):54–7.

4. Warditiani. Data Tanaman dan Pengobatan pada Lontar Usada Rare. 1999;

5. D P. Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media; 2012.

6. Goodman, Gilman. Dasar Farmakologi Terapi. Edisi 10. Joel G Hardman, Limbird LE, editors. Jakarta:
EGC; 2007.

7. Tjay, Hoan T, Rahardja K. Obat-Obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek sampingnya. Ke-6. Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo; 2007.

8. Purwaningdyah YG, Widyaningsih TD, Wijayanti N. Efektivitas Ekstrak Biji Pepaya ( Carica papaya L .)
Sebagai Antidiare Pada Mencit yang Diinduksi Salmonella typhimurium Effectiveness of Papaya Seed Extract
( Carica papaya L ) as Antidiarrheal in Mice were Induced Salmonella typhimurium. 2015;3(4):1283–93.

9. Enda, W. G. Uji efek antidiare ekstrak etanol kulit batang salam (Syzygium polyanthum (wigh) Walp.)
Terhadap Mencit jantan. Jurnal Sains Dan Kesehatan (Universitas Sumatra Utara). 2013:56.

10. Fratiwi Y. The Potential Of Guava Leaf ( Psidium guajava L . ) For Diarrhea. 2015;4:113–8.

11. Z I. Pengantar Farmakologi Molekuler. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 2008.
Diterbitkan
2021-04-29
##submission.howToCite##
RAHAYUNINGSIH, Nur; ASSYIFA, Siti Nuurul Hidayah; RAHMIYANI, Ira. Uji Aktivitas Antidiare Infusa Kulit Buah Delima Putih (Punica granatum L.) pada Mencit Jantan Swiss Webster dengan Metode Oleum Ricini. JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA, [S.l.], v. 19, n. 1, p. 62-67, apr. 2021. ISSN 2614-6495. Tersedia pada: <http://jifi.farmasi.univpancasila.ac.id/index.php/jifi/article/view/943>. Tanggal Akses: 31 mar. 2025 doi: https://doi.org/10.35814/jifi.v19i1.943.
Bagian
Articles